Oleh: Slamet Widodo
Wali siswa kelas 4 SDIT Al-Khairaat Yogyakarta
Di puncak harlah ke 21 SDIT Al-Khairat, maka di pentaskan gebyar Khotmil Quran & imtihan metode ummi sebagai acara inti dan di meriahkan pentas angklung.
Tentu saya sadari pena ini tumpul untuk menuliskan indahnya memiliki anak-anak sholih-sholihah plus yang sedari dini menggantungkan cita-citanya setinggi langit dengan bersandar al hafidz. Tekad sang anak menghadiahkan mahkota emas kepada kedua orang tuanya di surga nantinya (haru...,air mata menggenang di kornea mata orang tua), seraya lirih bertanya,"maa ta'buduuna mim ba'dih" (sebuah retorika Nabi Ibrahim A.S). Sungguh pena ini enggan melukis sastra, takut menumpulkan keagungan akhlak anak-anak hasil didik para ustadz yang sangat tematik.
Pentas di Taman Budaya hari ini tadi, sarat dengan sejuta ilmu. Mulai dari ilmu EO, ilmu fashion, ilmu dirigent, ilmu PR, ilmu komposer, ilmu entertain, ilmu musikalisasi, ilmu art cahaya audio dan ilmu ilmu lainnya. Itu. Semua sebagai ilmu bonus melengkapi ilmu dasar tentang aqidah, akhlak, syariat, pengetahuan, pengembangan bakat, minat dan teknologi serta ilmu membangun karakter manusia. Sungguh suguhan yang sangat spektakuler yang jauh dari nilai-nilai sekuler. Sangat islami, sangat nasionalis, dan penuh nilai-nilai kejuangan (tersirat dalam mars JSIT)
Tentu sambutan-sambutan dari para tokoh serta testimoni dari beberapa wali murid yang sangat normatif, menambah pencerahan di hati kita semua.
Bahkan atraksi angklung yang dipandu ustadz Asep (Sang komposer) dengan memilihkan tiga lagu hits bernuansa multi dimensi, trans-nasional dan sangat sakral. Lagu Doa khotmil qur'an, You raise me up dan Laskar Pelangi.
Tangan-tangan indah anak-anak senandungkan angklung seakan mendoakan:
"Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya".
Kemudian melalui goyang angklungnya, para anak menghantarkan angan ke Norwegia-Irlandia saat lagu You Rise Me Up pertama kali diperdengarkan (2001) pada upacara pemakaman ibu dari Rolf Løvland. Kemudian di tahun 2003 di nyanyikan Josh Groban diiringi musik Westlife dan sejak itu gemanya masuk ke relung jiwa-jiwa manusia sedunia. Sangat dalam penuh perasaan.
When I am down and oh my soul so weary
Saat kuterjatuh dan jiwaku begitu rapuh
When troubles come and my heart burdened be
Saat datang masalah dan hatikupun terbebani
Then I am still and wait here in the silence
Maka kuterdiam dan menanti di sini dalam sepi
Until you come and sit awhile with me
Hingga kau datang menemani
You raise me up, so I can stand on mountains
Kau semangati aku hingga mampu kudaki gunung
You raise me up to walk on stormy seas
Kau semangati aku ‘tuk seberangi lautan badai
I am strong when I am on your shoulders
Aku kuat saat bersandar padamu
You raise me up to more than I can be
Kau semangati aku ‘tuk lakukan lebih dari yang bisa kubayangkan
Karena Allah,kita kuat menjalani hidup.
Karena orang tua, kita kuat menjalani hidup.
Karena guru-guru, kita kuat menjalani hidup.
Karena cinta, kita kuat menjalani hidup
Indahnya suara angklung yang dimainkan para siswa SDIT Al-Khairat dibawah asuhan ustadz Asep masih terasa menyentuh saat melantunkan lagu Laskar pelangi, dimana angan kita dibawa pada sebuah tekad siswa yang dengan segala keterbatasan fasilitas namun dengan sentuhan sang guru nan tulus dan tekad membara para anak-anak untuk bisa pandai, maka mereka menjadi laskar pelangi yang mampu mencapai cita-citanya setinggi langit dengan menampilkan keindahan yang mampu menghias kehidupan negri Indonesia tercinta ini.
Salam Indonesia Jaya
Salam anak-anak sholeh.